Di Indonesia yang beragam agama dan budaya serta kepercayaan perlu pemahaman dasar toleransi yang benar dan menyeluruh agar kehidupan berbangsa menjadi kokoh. Apa sebenarnya dasar pemahaman toleransi agama ini ? berikut pemikiran sederhana yang dimiliki oleh para nabi yang telah dipraktekkan dimasa lalu :
1. Semua agama berasal pada satu sumber.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa agama itu bersumber pada 2 sumber yaitu samawi dan budaya, tapi sebenarnya kalau ditilik lebih dalam roh yang memunculkan semua agama itu bersumber pada satu sumber yang tidak terlihat dan tidak bisa dijelaskan kepada orang awam tentang ini kecuali orang-orang alim. Kitab suci merupakan hal yang dimunculkan sebagai petunjuk dasar dan sejauh yang bisa dipahami oleh manusia. Maka pemahaman masing-masing kelompok kepada kitab suci akan sangat berbeda, kecuali mereka memahami hal yang tidak tersurat.
2. Semua para nabi dan pemimpin agama berasal pada satu sumber yang sama.
Mereka diturunkan dan ditugaskan secara syah oleh sumber yang sama baik secara formal maupun informal.
Sesuatu yang informal ini yang biasanya menimbulkan salah paham dan penafsiran yang berbeda.
Dari mana sumber asal semua itu ? orang menyebutnya tuhan dengan nama kepercayaan masing-masing. Mengapa ada pemahaman berbeda ? karena tingkat keilmuan yang berbeda. Itu sebabnya semua agama menyataakan bahwa belajar itu sesuatu yang wajib sampai mereka masuk keliang kubur. Orang ayang berilmu lebih tinggi derajatnya dari pada orang ahli ibadah seperti langit dan bumi. Orang yang extrim itu pasti karena pemahaman yang dangkal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar