Selasa, 05 Maret 2013

Anas yang malang !

 Saya lebih suka dia berpakaian putih tanpa embel-embel dari pada baju yang lain yang berwarna-warni. Putih itu suci lahir batin seperti merah putih bendera kita. Saya lebih suka dia tidak berkaca mata hitam supaya dia tidak buta dengan apa yang dilihat !

Ketika saya menjadi mahasiswa di Unibraw Malang diangkatan tahun 1984 di Fakultas Ilmu Administrasi jurusan Administrasi Negara saya berkepentingan untuk ikut kegiatan organisasi extra kampus dan saya jatuhkan pilihan saya di HMI di tahun pertama saya sudah menjadi pengurus komisariat HMI FIA UNIBRAW sebagai sekretaris. Saya cukup militan di HMI dengan niat mendalami agama dan berjihad lewat dakwah kampus. Saya juga aktif  kegiatan di masjid kampus sehingga kami menjalankan program mentoring agama islam tiap hari minggu untuk mahasiswa baru semua fakultas dan saat itu saya menjadi koordinator fakultas. Selain itu saya juga anggota BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa ) saat itu dan senat mahasiswa. Kami rata-rata semua aktifis kampus dan aktif di semua kegiatan sampai kami banyak meninggalkan kuliah.

Ditahun ketiga kuliah saya dipilih menjadi pengurus HMI cabang malang di sekretaris bidang dakwah, dan saya banyak berkecmpung dalam dakwah. Saat itulah saya melihat ada hal yang salah di HMI, mereka rata-rata banyak berbicara tentang politik bukan bagaimana memperbaiki cara ibadah mereka kepada Allah.swt. Mereka selalu mengandalkan ilmu, logika dan otak mereka tapi tidak memakai hati mereka.
Karena saya merasa tidak sependapat dengan gerakan mereka maka saya mengajukan pengunduran diri dari pengurusan HMI cabang Malang, dan saya berkonsentrasi di masjid dan berdakwah di masjid.

Saat itu Badko HMI jawa timur sedang menyusun kepengurusan di tingkat jawa timur dan nama anas waktu itu belum ada. Ditahun berikutnya nama anas mulai muncul saat itu dia menjadi pengurus HMI UNAIR surabaya dan di tahun-tahun berikutnya dia menjadi ketua HMI jawa timur dan kemudian nasional dan lari ke partai demokrat dengan dukungan KAHMI ( korp alumni HMI ) yang waktu itu dikomandani para senior seperti akbar tanjung dan kawan-kawan. Yang saya ketahui para alumni banyak yang kemudian berjuang di Golkar dan partai lain, ICMI adalah salah satu kelompok cendekiawann yang menentukan jalannya anas juga.

Alumni HMI  memang mempunyai pemikiran yang modern dan maju tetapi mereka tidak memperhatikan dasar kekuatan ibadah mereka dan kedekatan mereka kepada Allah. Dengan bahasa saya secara spiritual lemah tetapi secara pemikiran maju, biasanya yang luarnya oke dalamnya tidak oke sukar mencari yang luar dalamnya oke.

Mereka dibesarkan dengan pembinaan pemikiran modern yang maju dan perjalanan logika yang mantab tetapi tidak universal dan kedalaman hakikat sesuatu dan hakikat manusia sehingga tidak mungkin mereka menjadi seorang negarawan yang sejati dan sulit sekali menjadi orang yang jujur dan benar-benar berpegang kepada kebenaran dan keberanian yang hakiki. Seperti apa anas akan mengatasi  pemerintahan Indonesia dan korupsi yang terjadi ? Tuhan telah tunjukkan kepada Anas bahwa tuhan tetap berkuasa bukan logika  dan ilmu yang dimiliki manusia  ! Bukan tuhan namanya kalau masih bisa diprediksi !

Salam buat mas Anas ! setiap amal kita yang seperti appun kecilnya akan dibalas oleh Allah termasuk perbuatan jelek, jadi semua kejadian ini yang salah adalah kita bukan orang lain !selamat berjuang ! MERDEKA !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar