Selasa, 18 September 2012

Ketepatan upaya menentukan ketepatan hasil.

 Dari forum Mario Teguh GW. 16 September 2012.

 Kita tidak mungkin bisa mendapatkan santan
dengan memeras jerami.
Orang yang bertanya-tanya
mengenai rendahnya hasil dari pekerjaan
yang telah dilakukannya dengan baik,
harus memeriksa ketepatan pekerjaannya.
Tidak sedikit orang baik dan pekerja keras,
yang sedang frustrasi dalam pekerjaan yang salah.
Maka pastikanlah bahwa Anda tidak sedang memeras jerami.
Ketenangan hati kita
tergantung dari kemampuan mata hati kita
untuk melihat bayangan masa depan.
Tapi, kemampuan kita untuk melihat
bagian yang sesungguhnya belum terlihat itu
tergantung dari kebeningan hati kita.

Orang yang sudah lama
tidak membeningkan hatinya
dengan doa dan ibadah,
menjadi gelisah, pemarah, dan
membesar-besarkan kekhawatiran kecil.
Hati yang bening mampu melihat yang mendamaikan.

Anak muda yang malas belajar, minder tapi suka mencemooh, mudah tersinggung tapi kasar –
akan akhirnya sukses, jika dia belajar menerima
bahwa pasti ada kebaikan di balik dugaan-dugaan buruknya terhadap kehidupan dan maksud Tuhan,
lalu bersegera melakukan hal-hal yang selama ini ditundanya,
yang diketahuinya sebagai sebab dari kegelisahannya.
Jangan mendahulukan kesenangan sejenak yang tidak menjadikanmu mampu, dan janganlah menunda yang penting.
Perhatikanlah, bukankah engkau mengantuk saat harus belajar, tapi bermata lebar saat menonton yang tidak ada gunanya?
Janganlah kau pertahankan sikap hidup yang mendekatkanmu kepada kebodohan dan kemiskinan.
Engkau akan menjadi manusia yang tidak berguna jika engkau suka melakukan yang tidak penting.
Belajarlah menemukan kesenangan dalam melakukan yang penting bagimu.
Berhati-hatilah, sebagian kesenangan adalah cara happy untuk gagal. Dan tidak ada kebahagiaan dalam kegagalan.
Sudahlah, meneruskan kegelisahan adalah penelantaran hidup.
Maka, dahulukanlah yang harus kau dahulukan, dan tundalah yang seharusnya terakhir
Banyak orang yang hari ini
hatinya berisi pertanyaan yang tak berjawab,
merasa khawatir mengenai kebaikan
masa depannya,
yang sebetulnya jiwa-jiwa baik
yang doa-doanya sudah diambang pemenuhan.

Siapa lagi-kah yang paling pantas dijawab doanya,
selain dia yang telah bekerja keras dalam kejujuran,
setia kepada keluarganya,
dan selalu berupaya menggembirakan orang lain?

Sabarlah.
Doamu akan segera dijawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar