Senin, 19 November 2012

Apakah Atlantis itu Indonesia ?

Mitos Atlantis bermula ketika mahaguru Socrates berdialog dengan ketiga muridnya Timaeus, Critias, dan Hermocrates. Critias menuturkan sebuah cerita dalam bentuk pantun yang diterima dari kakek buytnya yang juga bernama Critias, tentang sebuah negeri dengan peradaban tinggi yang kemudian ditenggelamkan oleh Dewa Zeus karena penduduknya yang dianggap pendosa. Critias, si kakek buyut, mendapatkan cerita itu dari seorang Yunani bernama Solon, dan Solon sendiri mendapatkannya dari seorang pendeta Mesir, ketika ia mengunjungi Kota Sais di delta Sungai Nil.

Di luar dari distorsi yang mungkin terjadi, tulisan tentang Dialog Timaeus dan Critias tentang Atlantis yang kemudian ditulis Plato adalah sumber tertulis yang menjadi referensi utama mitos itu. Dari dialog itulah tergambarkan suatu negeri yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi bernama Atlantis. Letak Atlantis berada di depan selat yang diapit Pilar-pilar Hercules (the Pillars of Heracles). Luasnya lebih besar dari gabungan Libia dan Asia. Terdapat jalan ke pulau-pulau lain. Dari tempat ini akan ditemui sisi lain negeri yang dikelilingi oleh lautan sejati. Laut yang berada di Selat Heracles hanyalah satu-satunya jalan masuk ke pelabuhan dengan gerbang sempit. Tetapi laut yang lain adalah samudera luas dengan benua yang mengelilinginya merupakan benua luas tanpa batas.

Atlantis merupakan kerajaan besar yang menguasai seluruh pulau dan daerah sekitarnya, termasuk Libia, kolom-kolom Heracles, menguasai Mesir, dan sampai sejauh Tyrrhenia di daratan Eropa. Suatu hari terjadilah gempa bumi dan banjir tsunami yang melanda negeri itu, dan hanya dalam satu hari satu malam, seluruh Atlantis dan penghuninya ditenggelamkan ke dalam lautan. Menurut Plato, kehancuran Atlantis terjadi pada 9600 SM atau kira-kira 11.600 tahun yang lalu. Angka ini dalam Geologi dikenal sebagai awal Kala Holosen, satuan pembagian waktu geologis termuda.

Sangat banyak negara yang mengaku sebagai lokasi Atlantis. Sampai akhirnya para ahli, peneliti dan peminat Atlantis pernah mengadakan konferensi yang dihadiri 15 negara di Pulau Milos, Yunani, 11 hingga 13 Juli 2005. Mereka bertukar pikiran mengenai keberadaan Benua Atlantis. Selama konferensi dengan judul “Hipotesis Atlantis – Mencari Benua yang Hilang,” para spesialis dalam bidang arkeologi, geologi, volkanologi dan ilmu-ilmu lain memperesentasikan pandangannya tentang keberadaan Atlantis, waktu menghilangnya, penyebabnya, dan kebudayaannya.
Berdasarkan kepada referensi tulisan Plato, peserta konferensi akhirnya setuju pada 24 kriteria yang secara geografis harus memenuhi persyaratan keberadaan lokasi Atlantis, yaitu:
  1. Metropolis Atlantis harus terletak di suatu tempat yang tanahnya pernah ada atau sebagian masih ada.
  2. Metropolis Atlantis harus mempunyai morfologi yang jelas berupa selang-seling daratan dan perairan yang berbentuk cincin memusat.
  3. Atlantis harus berada di luar Pilar-pilar Hercules.
  4. Metropolis Atlantis lebih besar dari Libya dan Anatolia, dan Timur Tengah dan Sinai (gabungan).
  5. Atlantis harus pernah dihuni oleh masyarakat maju/beradab/cerdas (literate population) dengan ketrampilan dalam bidang metalurgi dan navigasi.
  6. Metropolis Atlantis harus secara rutin dapat dicapai melalui laut dari Athena.
  7. Pada waktu itu, Atlantis harus berada dalam situasi perang dengan Athena.
  8. Metropolis Atlantis harus mengalami penderitaan dan kehancuran fisik parah yang tidak terperikan (unprecedented proportions).
  9. Metropolis Atlantis harus tenggelam seluruhnya atau sebagian di bawah air.
  10. Waktu kehancuran Metropolis Atlantis adalah 9000 tahun Mesir, sebelum abad ke-6 SM.
  11. Bagian dari Atlantis berada sejauh 50 stadia (7,5 km) dari kota.
  12. Atlantis padat penduduk yang cukup untuk mendukung suatu pasukan besar (10.000 kereta perang, 1.200 kapal, 1.200.000 pasukan)
  13. Ciri agama penduduk Atlantis adalah mengurbankan banteng-banteng.
  14. Kehancuran Atlantis dibarengi oleh adanya gempa bumi.
  15. Setelah kehancuran Atlantis, jalur pelayaran tertutup.
  16. Gajah-gajah hidup di Atlantis.
  17. Tidak mungkin terjadi proses-proses selain proses-proses fisik atau geologis yang menyebabkan kehancuran Atlantis.
  18. Banyak mata air panas dan dingin, dengan kandungan endapan mineral, terdapat di Atlantis.
  19. Atlantis terletak di dataran pantai berukuran 2000 X 3000 stadia, dikelilingi oleh pegunungan yang langsung berbatasan dengan laut.
  20. Atlantis menguasai negara-negara lain pada zamannya.
  21. Angin di Atlantis berhembus dari arah utara (hanya terjadi di belahan bumi utara)
  22. Batuan Atlantis terdiri dari bermacam warna: hitam, putih, dan merah.
  23. Banyak saluran-saluran irigasi dibuat di Atlantis.
  24. Setiap 5 dan 6 tahun sekali, penduduk Atlantis berkurban banteng.
Mungkinkah Sundaland di Indonesia sebagai Benua Atlantis? Silakan pertimbangkan sendiri mengacu pada 24 kriteria itu seandainya mengakui keabsahan konferensi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar