Jumat, 02 November 2012

Guru kami tidak berbakat !



Waktu saya masih kel`s dua SMA masih ingat sekali dalam ingatan mempunyai seorang guru pelajaran kimia yang agak susah dimengerti penjelasannya saat mengajar. Selain cepat mengajarnya agak kurang jelas dan pendek-pendek penjelasannya. Saya lihat guru ini agak gagap bicaranya dan terpotong-potong kalimatnya. Saya mencoba belajar keras agar bisa mengikuti pelajaran ini dengan banyak bertanya kepada teman dan guru tersebut, sebagian besar teman bernasib sama dengan saya karena kurang jelas dan hasil ujiannya agak kurang bagus.

Ketika saya berada di Bangku SD dan SMP sebagian guru saya juga hampir serupa tetapi dengan tampilan berbeda, misalnya mereka  sekedar mengajar terkesan tidak serius dan banyak ngasih tugas dan jarang menjelaskan, ada juga yang memang tidak sabaran sehingga bawaannya aharus marah-marah saja dalam setiap kesalahan kecil yang kami buat di kelas dan di luar kelas. Kami terpaksa berkutat dengan buku-buku paket dengan menghafal tulisan yang ada di buku bukan dengan interaksi yang baik dengan para guru. Saya bertanya kepada teman yang lain di sekolah lain nasibnya sama, terkesan mereka mendidik dengan tidak serius asal jam mengajarnya habis sudah selesai dan pulang. Kesan kurang kreatif dan kurang serius menjadi hal biasa bagi sebagian besar guru kami saat itu.

Hari ini setelah saya lulus dari perguruan tinggi dan telah bekerja dan terjun di bidang pendidikan berfikir ulang apa penyebab semua itu ? Saya mencoba berfikir dan mempelajari semuannya dari berbagai segi baik pendidikan, psikologi,pengembangan diri, spiritual dan setelah itu mengambil kesimpulan dan hasilnya saya coba diskusikan dengan pakar dan kesimpulannya adalah bahwa guru kami semua tadi memang kurang berbakat atau memang tidak ada bakat mengajar.

Bakat adalah potensi seseorang yang perlu digali dan dikembangkan dan akan menimbulkan efek besar dalam keberhasilan seseorang. Bakat adalah kekuatan yang dimiliki seseorang yang dibawa sejak lahir karena takdir tuhan. Bakat ini adalah suatu energi besar dalam diri seseorang yang dengan mudah bisa meledak dengan cepat jika mampu diasah dan dipelihara dengan benar.

Untuk mengetahui bakat seseorang bisa dengan banyak cara salah satunya dengan pengamatan dan psikotest. Pengamatan bisa dilakukan dengan indikator jika seseorang melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang tidak cepat lelah dan bosan dan mempunyai prestasi menonjol dibanding dengan orang lain di bidang itu maka dia berbakat. Jika tidak mempunyai prestasi mungkin dia hanya minat yang bisa berubah-ubah tergantung informasi sedang bakat tidak akan berubah-ubah. Cara yang lain untuk mendeteksi bakat seseorang adalah psikotest yang dilakukan dengan benar yang biasanya meliputi tees kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi atau EQ dan Spiritual Question atau SQ.

Para guru yang berbakat akan dengan mudah berkembang dan kreatif, tidak cepat capek,bosan dan mempunyai prestasi yang menonjol dibanding yang lai. Mereka mempunyai kecerdasan Linguistic yang tinggi dengan ciri pandai merangkai kata dan mudah berkomunikasi dan memilih kata dengan baik, mampu meyakinkan orang lain dengan kalimat yang dilontarkannya. Selain itu mereka mempunyai kecerdasan intrapersonal yang ditandai dengan kemampuan mengenal jati diri dan mengenal dirinya. Dengan kemampuan dan kecerdasan ini para guru akan menjadi pendidik professional.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan calon guru yang memang pantas menjadi guru : 
1. Seleksi calon mahasiswa jurusan kependidikan.
Hal lain yang menjadi masalah adalah Fakultas pendidikan dan keguruan serta sekolah tinggi keguruan belum memberlakukan standar penerimaan mahasiswa dengan tes dan penelitian bakat sehingga memungkinkan mahasiswa keguruan yang menjadi mahasiswa adalah calon-calon guru yang berbakat bukan karena mereka memilih jurusan hanya karena minat dan mengejar sertifikasi guru. Bakat mendidik itu dilahirkan kemudian dibentuk dengan sebuah sistem yang baik sehingga akan menghasilkan yang terbaik.

2. Fasilitas pembinaan dan kesempatan berkembang.
Setelah menemukan calon-calon yang berbakat langkah selanjutnya adalah memberikan kepada mereka pendidikan dan pelatihan yang tepat yang berorientasi pada pengembangan diri. Selain itu perlu ruang gerak praktek yang memadai sehingga mereka bisa berkembang dan bebas mengembangkan dirinya karena biasanya system akan membatasi kreatifitas.

3. Pembinaan pengembangan diri.
Sikap perilaku atau ahlaq menjadi dasar utama bagi calon guru karena mereka tidak hanya mengajarkan materi tapi juga akan dicontoh dalam segala perilaku dan pandangan hidupnya oleh anak didik. Tidak cukup mempunyai bekal kecerdasan otak atau emosi tetapi sebagai dasar yang tidak bisa ditawar adalah kecerdasan spiritual yang tinggi. Kemampuan mengenal tuhan dan jati dirinya amatlah penting bagi seorang guru agar bisa mengarahkan dengan benar anak didiknya.

Jika bangsa ini ingin maju dan terhormat di mata dunia maka mulailah dari mencari calon guru-guru berbakat untuk anak didik dan generasi kita. Guru yang tidak berbakat tidak perlu dicantoh dan dijadikan guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar